Reedukasi Eks PSK Dupak tentang Nilai Islam melalui PCM Krembangan

Senin, 30 Agustus 2021 05:13 WIB

Permasalahan mengenai Pekerja Seks Komersial (PSK) memang sudah menjadi problematika yang umum dalam masyarakat. Melihat setelah diterapkannya kebijakan penutupan lokalisasi yang ada di Dupak Bangunsari dan Tambak Asri, Surabaya. Pemkot Surabaya memberikan uang pesangon dan pembekalan keterampilan kepada eks Pekerja Seks Komersial. Ternyata hanya sedikit yang mampu mandiri secara ekonomi. Sehingga tidak dipungkiri perlu adanya solusi sumber pendapatan yang bervariasi, bahkan dikhawatirkan kembali menjadi pekerja seks komersial dengan berpindah tempat atau melanjutkan profesinya sebagai PSK. Baik di lokalisasi lain maupun di tempat-tempat yang liar, bahkan secara sembunyi-sembunyi mereka masih melakukan profesi lamanya dengan alasan mempertahankan diri. Oleh karenanya perlu adanya evaluator kritis dalam mengevaluasi kebijakan pemkot Surabaya termasuk pengawalan kebijakannya.

Berdasarkan hal tersebut Abd Haris, salah satu mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah penelitian disertasi. Judulnya "Reedukasi Nilai-Nilai Agama Islam pada Eks Pekerja Seks Komersial”. Haris menyatakan penelitiannya bertujuan untuk memahami bagaimana bentuk-bentuk reedukasi nilai-nilai keislaman pada eks PSK. Juga menganalisis peran dakwah dari PCM Krembangan dalam membina eks PSK yang ada di lokalisasi Dupak Bangunsari, dan Tambak Asri, Surabaya.

Peran PCM Krembangan

Keberadaan pekerja seks komersial, selalu ada di setiap lapisan masyarakat. Proses reedukasi yang dilakukan kepada para mantan pekerja seks komersial bertujuan untuk berubah menjadi lebih baik. Proses ini memerlukan program yang baik dan waktu panjang, serta memerlukan pembiayaan yang besar. Oleh karenanya perlu ditanggani dengan kesungguhan dengan membuka wawasan, cara berpikir para mantan pekerja seks komersial dalam mencari penghasilan harus dengan menjalani  pekerjaan yang halal, karena setiap proses perolehan penghasilan harus sesuai syariat-syariat Islam.

Bagi PCM Krembangan, keikutsertaan untuk mengatasi persoalan ini adalah tanggung jawab bersama, termasuk PCM Krembangan, sebagai ormas Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Posisi PCM Krembangan sangat diperlukan dalam ikut serta menjadi solusi ini.

Oleh karenanya, PCM Kembangan berkerja sama dengan PCA Krembangan melakukan berbagai hal untuk mendukung para mantan pekerja seks komersial dalam mendapatkan pekerjaan yang halal. Seperti, melakukan pendampingan dan konsultasi bagi pekerja seks komersial yang ingin berwirausaha. Sekaligus program implementasi usaha melalui Kelompok Kerja (Pokja) Pemberdayaan Perempuan dengan melibatkan unsur PCM Krembangan.

Bentuk-Bentuk Reedukasi Nilai-Nilai Islam

Reedukasi nilai keislaman pada eks pekerja seks komersial dilakukan juga oleh perorangan maupun lembaga dakwah/sosial lainnya di Lokalisasi Dupak Bangunsari dan Tambak Asri. Dari hasil penelitian yang dilakukannya, Haris menjelaskan bentuk reedukasi yang biasa digunakan adalah bimbingan mental.

Yakni, usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan mental/jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya. Terutama bagi mantan pekerja seks komersial.

Muhammadiyah mewujudkan purifikasi moral (pemurnian akhlak) di kalangan mantam pekerja seks komersial dengan  melaksanakan beberapa program seperti memberikan kesempatan pendidikan di sekolah Muhammadiyah bagi anak-anak eks pekerja seks komersial tanpa pengecualian.

Pendidikan di sekolah Muhammadiyah ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pelatihan ajaran Islam kepada anak-anak eks pekerja seks komersial dengan benar sesuai tuntunan ajaran Islam yang sebenarnya. Sehingga menjadi bekal untuk kehidupan yang akan datang, tidak mengikuti jejak orang tuanya menjadi pekerja seks komersial, bahkan menjadi juru dakwah yang dapat mengajak orang tuanya untuk berhenti dari bisnis prostitusi.

PCM Krembangan juga berusaha untuk menambah dan memperluas fungsi bangunan dengan melakukan pembelian wisma (brothel) yang pernah dipakai oleh masyarakat untuk bisnis prostitusi, dengan tujuan semakin banyaknya tempat pendidikan atau kegiatan keagamaan lainnya. Dengan demikian maka tempat untuk berdakwah akan lebih merata.

Tak hanya sampai di situ saja. PCM Krembangan selalu melakukan kerjasama dan koordinasi dengan pihak pemerintah, dan selalu mendukung kebijakan pemerintah untuk secara resmi menutup berbagai lokalisasi di Dupak Bangunsari dan Tambak Asri serta berusaha membuat eks pekerja seks komersial tidak kembali ke bisnis prostitusi dan bisa mandiri.

Yaitu, dengan pemberian modal usaha baik berupa barang maupun uang untuk kegiatan kewirausahaan, dan mengadakan pelatihan ketrampilan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Kota Surabaya untuk memberikan kecakapan hidup (life skill) para eks pekerja seks komersial. Sehingga mereka mampu bersaing dengan masyarakat lainnya.

Selain itu, pemberian pelatihan untuk bisa mandiri dalam ekonomi, pembinaan akhlaq terus menerus dilakukan dalam bentuk pengajian atau kajian tentang ajaran Islam. Ini diharapkan mereka mampu menjadi dasar bagi eks pekrja seks komersial untuk menjaga sikap dan prilaku di masyarakat sesuai ajaran Islam. Salah satunya bisa berpakaian muslimah yang syari.

Strategi Pembinaan Keagamaan Islam oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan
Dalam proses reedukasi nilai keagamaan Islam eks pekerja seks komersial. Mengingat dakwah yang tidak mudah, PCM Krembangan dibantu oleh Aisyiyah Sawahan dalam memberikan bimbingan perkawinan dan kerumahtanggaan, tanggung jawab istri di dalam dan di luar rumah tangga.

Selain itu juga memberikan motivasi keluarga sejahtera, keluarga bahagia, memberikan bimbingan pemeliharaan lingkungan, bimbingan menanggulangi HIV/AIDS, bimbingan bahaya merokok dan minum-minuman keras, pemeliharaan bayi sehat, berislam.

Bukan hanya itu, PCM Krembangan juga bekerja sama dengan lembaga lain baik dengan organisasi Islam ataupun pemerintahan. PCM Krembangan selalu melakukan kegiatan sosialisasi, kampanye, program sosial ataupun pelatihan melalui seminar atau workshop.

Peran PCM Krembangan dalam pengentasan pekerja seks komersial dengan konsep  reedukasi nilai keagamaan Islam pada  eks pekerja seks komersial dilakukan kegiatan khusus bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya dan organisasi sosial lainya. Adapun beberapa program kegiatan khusus tersebut seperti kegiatan dibidang agama, kegiatan dibidang sosial, kegiatan dibidang ekonomi, dan dibidang pendidikan.

Haris menyimpulkan bahwa bentuk reedukasi nilai keislaman yang dilakukan oleh PCM Krembangan kepada para mantan pekerja seks komersial yang ada di lokalisasi Dupak Bangunsari dan Tambak Asri Surabaya adalah lebih ditujukan pada purifikasi moral (pemurnian ajaran agama) dan pembenahan struktur sosial kemasyarakatan.

Kemudian peran dakwah yang dilakukan PCM Krembangan pada eks PSK di lokalisasi Dupak Bangunsari dan Tambak Asri Surabaya yaitu terpusat dalam kegiatan berupa sosialisasi, seminar, workshop, kampanye, program kemanusiaan, melengkapi  prasarana amal usaha, kesejahteraan sosial, dan lain-lain, dengan menjalin kerjasama berbagai pihak atau lembaga lainnya. Ada beberapa bidang yang dilakukan PCM Krembangan dalam mereedukasipara  eks PSK, diantaranya adalah bidang agama, sosial, ekonomi dan pendidikan. (*)

Sumber: www.timesindonesia.co.id

Shared: