Tingkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia Melalui Kerjasama Beasiswa Bagi Mahasiswa Dari Negara Non Blok
11/07/2024 03:00
Islam hadir di Indonesia melalui proses yang cukup panjang, melibatkan banyak pelaku dakwah dengan model dan gaya berdakwah tersendiri. Hal ini disebabkan Islam masuk ke Indonesia berhadapan langsung dengan mayoritas masayarakat petani yang banyak dipengaruhi oleh kepercayaan animisme yang masih cukup kental. Pada saat itu, proses Islamisasi Indonesia terjadi ketika agama Hindu telah mengakar kuat dan mendarah daging dalam masyarakat setempat, khususnya di pulau Jawa.
Bercampurnya budaya Hindu yang mengakar mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi Islam yang merupakan proses pembaruan Islam yang coraknya lebih modern dan terorganisasi, seperti kelahiran Sarikat Dagang Islam, Sarekat Islam, Al-Irsyad, Muhammadiyah, dan NU. Secara tidak langsung, kehadiran organisasi-organisasi tersebut memberi saham bagi pembentukan perkembangan dan kemajuan umat Islam maupun bangsa Indonesia yang bersambung dengan kehadiran gerakan-gerakan Islam sesudahnya hingga saat ini, salah satunya adalah Muhammadiyah. Dengan dasar keinginan untuk maju dan mengembangkan Islam, Ahmad Dahlan (1868-1923) mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara.
Muhammadiyah selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan pengamalan keagamaan dalam rangka pemurnian aqidah dan ibadah yang disesuaikan dengan ajaran al qur’an dan al-sunnah. Selain itu Muhammadiyah selalu berusaha untuk melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan, yang disesuaikan dengan kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip Islam.
Dalam mengelola program dakwahnya, Muhammadiyah telah berupaya melakukan dakwahnya menuju Islam berkemajuan, namun demikian dari segi fungsi-fungsi manajemen masih belum dilakukan secara professional. Melihat akan adanya fungsi yang masih belum dilakukan secara optimal membuat Imam Syaukani mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah penelitian disertasi. Penelitian yang dilakukan mahasiswa program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang ini mengkaji bagimana konsep Islam berkemajuan menurut Muhammadiyah melalui PDM Surabaya serta manajemen dakwah dalam implementasi gerakan Islam berkemajuan.
Dalam disertasinya Imam mengungkapkan Islam berkemajuan menurut PDM Kota Surabaya adalah Islam yang terjaga kemurniannya dan mampu menjadi pedoman hidup bagi umat Islam dalam melakukan pembaharuan disegala bidang serta bermanfaat bagi kehidupan alam. Beberapa indikator yang dituliskan diantaranya yang pertama Islam yang dapat menjadi pedoman dalam menyebarkan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Kedua adalah menjunjung tinggi martabat manusia, tidak diskriminatif, toleran, menjauhi: peperangan, terorisme, kekerasan, penindasan, keterbelakangan, dan segala bentuk pengrusakan di muka bumi. Indikator ketiga mampu menjadi pendorong membebaskan umat dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan serta mampu memberdayakan sehingga berdayaguna bagi diri dan lingkungan sosialnya. Indikator berikutnya adalah Islam yang mendorong umat manusia untuk kreatif dan inovatif dalam mengejar kemajuan di segala bidang serta Islam yang umatnya mampu melakukan tajrid, tajdid dan berorganisasi secara professional. Upaya dakwah demi terwujudnya Islam berkemajuan dilakukan melalui pencerahan dan dengan amal perbuatan nyata.
Manajemen dakwah dalam penelitian ini merupakan upaya merencanakan, mengorganisasi, mengerahkan, serta mengontrol performansi seseorang atau sekelompok orang dalam dakwah, yakni menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran kepada orang lain sesuai ajaran al qur’an dan Sunnah Rasul menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya selebihnya, termasuk sarana-prasarana dan dana dalam kerangka mencapai tujuan dakwah. Dalam perencanaan majelis Dikdasmen, PKU, PS, dan tabligh telah merumuskan tujuan dan rencana mencapai program berupa kebijakan-kebijakan dan metode mencapai tujuan. Sedangkan standar pencapaian tujuan dan kebijakan antisipatif Iman belum Menjumpai hal tersebut.
Dalam pengorganisasian majelis-majelis telah mendeskripsikan pekerjaan yang harus dilakukan majelis dan mendistribusikannya kepada seluruh staf majelis. Pengangkatan staf majelis didasarkan atas kemampuan, kesanggupan, dan integritasnya. Sarana prasarana majelis masih memprihatinkan, majelis tidak membuat kontrak kerja dengan seluruh staf majelis, juga tidak memberikan fasilitas personal berupa imbal jasa finansial kepada staf pimpinan kecuali kepada full timer majelis. Dalam pengerahan seluruh pimpinan dan staf majelis melaksanakan program kerja sesuai kewajibannya masing-masing, kendala-kendala diselesaikan pada saat rapat periodik, motivasi kerja diberikan dengan pendekatan religi, komunikasi antara pimpinan dan staf cukup lancar dilakukan pada saat rapat. Pemberian hadiah dan hukuman berbasis kinerja staf tidak diberlakukan. Imam juga mengungkapkan dalam pengendalian dilakukan juga monitoring dan evaluasi, namun belum dirumuskan standar kinerja secara terukur sehingga menyulitkan mengukur kinerja. Hasil evaluasi dikomunikasikan melalui rapat-rapat dan dengan surat. Berdasarkan hasil evaluasi dilakukan tindak lanjut berupa saran-saran perbaikan.
Melalui penelitian ini juga imam menyampaikan saran kepada beberapa pihak terkait seperti Majelis Dikdasmen, Pembina Kesehatan Umum, Pelayanan Sosial dan Tabligh PDM Kota Surabaya agar dalam membuat perencanaan organisasi dakwah untuk mewujudkan Islam berkemajuan hendaknya dirumuskan standar kinerja dan dibuatkan program antisipasi serta dalam pelaksanaan kontrol hendaknya dilakukan evaluasi kinerja menggunakan standar kinerja sebagai rujukannya.
Kepada Majelis Tabligh hendaknya diprogramkan dakwah pencerahan melalui TV dan website secara interaktif. Selain itu perlu dilakukan evaluasi kepuasan jamaah masjid-masjid atas dakwah pencerahan oleh mubaligh Majelis Tabligh. Metode dakwah di masjid-masjid hendaknya divariasi dengan model diskusi, baik diskusi biasa jika mubalighnya hanya satu orang maupun diskusi panel, sebab hal ini terbukti dapat meningkatkan partisipasi jamaah dalam pengajian.
Kepada Peneliti Selanjutnya Imam agra dapat melakukan penelitian dengan model Participation Action Research (PAR) untuk mengembangkan manajemen modern dalam mengelola dakwah Muhammadoyah di Kota Surabaya untuk mencapai Islam berkemajuan sehingga dalam pengelolaan dakwahnya, PDM Kota Surabaya benar-benar melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, dan pengendalian secara professional.